TARIAN TORAJA : PA' GELLU


Pa’gellu’ berasal dari bahasa Toraja dapat diartikan sebagai menari-menari dengan riang gembira sambil menggerakkan tangan dan badan bergoyang dengan gemulai. Konsep dasar tari Pa’gellu’ adalah hiburan dan bersifat rekreatif, biasanya dilakukan untuk menyambut tamu terhormat. Tari pa’gellu’ digelar di halaman rumah atau di depan tamu agung. Tari Pagellu sudah ada sejak masa penjajahan. Pada masa itu, tari pagellu ditampilkan untuk menyambut para pahlawan yang kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan. Orang menari kapan saja diminta oleh yang punya hajatan, baik pada siang hari maupun pada malam hari. Dibandingkan dengan tarian Toraja lainnya, tari pa’ gellu’ banyak mempunyai ruang dan waktu untuk dipertontonkan.

Tari ini dilakukan oleh lima atau tiga orang gadis. Akan tetapi jika seorang penari memiliki anggota keluarga yang meninggal dan belum dimakamkan, maka ia tidak diperbolehkan menari karena dianggap masih berduka.


Tari pa’gellu’ dilakukan oleh wanita dengan memakai pakaian dan aksesoris khas Toraja. Gerakan mengikuti irama gendang yang ditabuh oleh beberapa pria. Tarian ini termasuk kelompok tari pujaan yang merupakan ungkapan syukur.
 Terdapat gerakan utama sebagai fisolosofi hidup dan ethos kerja orang Toraja. Gerakan dalam tarian ini mengandung makna yang demikian mendalam meliputi
  1.  ma’tabe’; 
  2.  pa’dena’-dena’; 
  3. pa’gellu’tua;
  4.  pa’kaa-kaa bale; 
  5. pa’tulekken; 
  6. pa’langkan-langkan; 
  7. masiri; pangallo;
  8.  penggirikan tang tarru; 
  9. pa’lalok pao; 
  10. pangrapanan/pelepasan.

Di tengah - tengah acara menari, penonton akan menghampiri penari untuk memberikan uang yang diselipkan di antara hiasan kepala si penari (ma'toding). Tari pagellu ini tabu atau pammali ditampilkan di acara rambu solo. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para remaja. Mereka menari diiringi irama tabuhan gendang yang dimainkan empat remaja putra. Para penari yang disebut dengan ma’toding ini mengenakan busana serta aksesori berbahan emas dan perak, seperti keris emas (sarapang bulawan), kandaure, sa’pi’ Ulu’, tali tarrung, dan lain-lain. Penari Pa'gellu harus jinjit selama magellu